Review Game

Game yang akan direview berupa 3 game dari acara RELOAD : Games on Review dalam binus.tv.

Game pertama yaitu Snowman Defender, yang kedua yaitu War of Creatures, dan last but not leastNecrolands.

 

Snowman Defender (Android/iOS)

Game ini merupakan video game buatan anak Indonesia bernama Dwi yang merupakan mahasiswa BINUS University jurusan Game Application and Technology.

Game ini merupakan jenis game endless, dimana pemain akan terus bermain sampai pemain kalah atau berhenti main (bisa juga karena low battery).

Game ini bercerita tentang seorang anak yang memiliki sebuah snowman sebagai sahabat, akan tetapi ada snowmonster yang iri terhadap snowman itu karena sang anak hanya bermain dengan snowman, sehingga para snowmonster melempari snowman dengan bola salju. Si snowman ini cukup bodoh karena dia senang dilempari bola salju padahal bola-bola salju itu akan menghancurkan dirinya. Maka dari itu, sang anak memutuskan untuk melindungi snowman dari serangan para snowmonster dengan cara melempari para snowmonster dengan bola salju juga (padahal snowmonster cuma mau ikutan main, tapi malah dilempari bola salju sampai mereka hancur…. kok tiba-tiba jadi dark…..).

Pemain memiliki Health Point atau yang sering disingkat sebagai HP agar pemain tidak langsung kalah pada saat terkena serangan bola salju dari snowmonsters (padahal cuma bola salju, bukan bola besi). Selain HP, pemain juga bisa mendapatkan semacam power-up sementara saat berhasil menghancurkan snowmonsterPower-up yang didapatkan hanya untuk sekali pakai, karena akan banyak sekali power-up yang bisa didapatkan, bahkan hingga inventory yang slotnya hanya 5, tidak akan cukup untuk menampung power-up yang didapatkan.

Game ini akan terasa seperti Plants vs. Zombies, tetapi game ini endless dimana Plants vs. Zombies memiliki stages dan ending. Pemain juga dapat menggerakkan karakter yang digunakan dimana Zombies tidak. Snowmonsters yang dilawan juga kurang bervariasi, hanya terdiri atas 3 jenis snowmonsters yaitu kecil, sedang dan besar.

Tujuan dari game ini yaitu untuk mencapai score tertinggi dan survive selama mungkin. Jumlah snowmonsters yang dilawan tidak akan begitu-begitu saja. Jumlah snowmonsters yang muncul setiap wave akan semakin banyak dan semakin sulit. Tentu ini agar pemain tidak cepat bosan dan lebih tertantang untuk memainkan game ini.

Secara grafik, game ini cukup simple karena grafiknya 2D dan pixelated, tetapi untuk standar game 2D, grafiknya sudah lumayan bagus, setidaknya semua aspek dan benda bisa dikenali wujud dan rupanya. Secara audio, terdengar cukup pas untuk game dengan grafik seperti itu dan gameplay seperti itu.

Game ini dibuat dalam jangka waktu kurang lebih 2 minggu dan bisa dihitung cukup baru, karena game ini release pada tanggal 31 Mei 2016.

Bagi penggemar endless game, game ini lumayan bagus untuk dicoba, walaupun variasinya masih kurang.

 

War of Creatures (Card Game)

Game ini merupakan card game yang dibuat oleh 2 orang, yaitu Indharto dan Susanto. Kedua orang ini merupakan mahasiswa BINUS University jurusan Game Application and Technology.

Game ini ditujukan untuk 2-6 orang pemain dan bercerita tentang peperangan dari berbagai jenis clan di sebuah dunia fantasi bernama Undervast (Undervas, Underfast, Underfas, Andervast, etc. Nama dunia game ini secara pastinya aku tidak tau, karena hanya dinyatakan secara lisan) dimana clan-clan tersebut bertarung demi mempertahankan keyakinan mereka masing-masing terhadap dewa mereka, padahal dewa mereka sama, hanya berbeda nama (bodoh banget, Google lah, eh, ga ada Google ya? Wiki deh).

Untuk saat ini, clan yang tersedia hanya ada 3 dan rencananya akan ada sekitar 20-an clan.

Permainan ini dimulai dengan pemain memilih kartu Hero yang terdiri atas melee, range dan wizard. Setiap jenis Hero memiliki tingkatan atau ranking dan pada awal pemainan pemain harus menggunakan kartu novice. Pemain kemudian mengambil 5 kartu dari deck yang telah tersedia (dalam acara hanya dikatakan 2 deck yaitu Wolf Pack dan Dragon Pack). Kemudian pemain mengambil 1 kartu dari deck dan memilih salah satu dari 6 kartu di tangan untuk dikorbankan menjadi ManaMana ini merupakan poin yang digunakan untuk summon kartu lain. Misalnya kartu yang telah dikorbankan berjumlah 2, maka kartu yang memiliki angka 2 atau kurang di bagian kiri bawahnya bisa disummon pada arena. Angka yang ada berkisar dari 1-15 tergantung dari kartunya. Permainan ini juga bukan 1 card turn, tetapi pemain dapat mensummon kartu sebanyak mungkin selama masih dalam batas poin Mana.

Battlenya masih seperti card game pada umunya, yaitu Attack – Defense = – Health, tidak terlalu sulit untuk dipahami.

Pembuatan game ini membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Akan tetapi, game ini masih prototype sehingga kartunya masih berlum bergambar dan arenanya belum tersedia. Pembuat game ini ingin memberikan kesempatan bagi orang lain untuk bekerja sama membuat grafik dari game tersebut.

In conclusion, game ini cukup menarik dari segi konsep, pada saat game ini release sebagai full game dan bukan prototype lagi, game ini patut untuk dicoba, terutama yang gemar dengan card game seperti Yu-Gi-Oh.

 

Necrolands (PC game)

Last but not least, game buatan Todo Daniel dan Yuven Charles, mahasiswa BINUS University.

Game ini merupakan game third-person shooter dimana pemain menggerakkan 1 dari 3 pilihan karakter yang disediakan untuk membasmi hantu-hantu gentayangan di sebuah tempat yang dulunya merupakan tempat pembunuhan massal yang pembunuhnya tidak diketahui. Hantu-hantu yang muncul merupakan hantu-hantu asli Indonesia karena game ini bertemakan Indonesia. Item-item yang digunakan juga merupakan benda-benda khas Indonesia.

Secara grafis, game ini grafisnya 3D, akan tetapi masih kurang bagus. pergerakannya masih kaku dan ada patahan di tempat yang tidak seharusnya seperti di antara lengan dan bahu. Secara audio, background musicnya sudah cukup pas, tidak terlalu seram dan tidak terlalu ceria.

Dalam permainannya, kontrol karakter masih kurang bagus, karena karakter tidak bisa berputar dan bergerak dengan cukup cepat. Akurasi tembakannya juga kurang bagus, apalagi aim tidak ada di layar, hanya menggunakan pointer mouse saja untuk aim. Maka dari itu sebaiknya ditambahkan aim agar mempermudah pemain melihat ke arah mana ia menembak.

Hantu-hantu yang muncul pada bagian awal terlalu mudah untuk dikalahkan (1 hit kill) tetapi penambahan tingkat kesulitan lawan terlalu cepat bertambah, sehingga pemain akan kewalahan terlalu cepat. Area bermain juga kurang besar dan ada semacam tembok yang menghalangi pandangan pemain apabila karakter berada terlalu ujung.

Secara keseluruhan, game ini belum cukup bagus dalam kontrol, akan tetapi bagi orang-orang yang suka permainan seperti ini, maka pemain akan menemukan game ini cukup menarik, apa lagi hantu-hantu yang ditampilkan merupakan hantu-hantu khas Indonesia.

 

Begitulah review ketiga game tersebut, kalau review ini membantu kalian mempertimbangkan ingin memainkan game itu, maka good for you and me. Apabila harus memilih yang mana favorit, maka game kedua akan aku pilih sebagai favorit, walaupun masih dalam tahap prototype.

4 Responses

  1. browsing apps Says:

    This is a really good tip especially to those fresh to the blogosphere.
    Brief but very accurate info… Appreciate your sharing
    this one. A must read article!

  2. directv mobile applications Says:

    I think everything wrote made a bunch of sense. However, what about this?
    suppose you were to write a killer headline?
    I am not saying your information isn’t good., however suppose you added a
    headline that grabbed people’s attention? I mean Veritas
    » Blog Archive » Review Game is kinda plain.
    You might glance at Yahoo’s home page and note how they
    create post headlines to grab viewers to open the links.
    You might try adding a video or a related picture or two to grab readers interested about
    what you’ve written. In my opinion, it could make your posts a little livelier.

  3. packers and movers delhi Says:

    Great article! We will be linking to this particularly great article on our website.
    Keep up the great writing.

  4. inexpensive international airline tickets Says:

    At this moment I am going to do my breakfast,
    when having my breakfast coming over again to read other news.

Leave a Comment

Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.